Sorong, selain sebagai gerbang menuju Raja Ampat, ternyata kaya akan ragam kuliner lokal yang menggoda lidah. Berikut tujuh sajian khas yang sayang sekali dilewatkan ketika berkunjung ke kota di ujung barat Papua ini, plus pengalaman kuliner otentik di M Hotel Sorong.
1. Papeda – Bubur Sagu Autentik
Papeda adalah makanan pokok masyarakat Papua, terbuat dari pati sagu yang dimasak hingga kental dan lengket – teksturnya seperti lem, putih dan kenyal. Umumnya disajikan dengan ikan kuah kuning yang kaya rempah, seperti kunyit, serai, serta jeruk nipis. Papeda di Sorong biasanya disantap menggunakan sumpit khusus agar nggak sekedar memotong, tapi menggulung bundar untuk dinikmati.
2. Ikan Bakar Rica-Rica / Ikan Bakar Manokwari
Ikan bakar adalah primadona kuliner Sorong. Ikan lokal segar (tongkol, kerapu, atau kakap) dibakar dengan bumbu rica-rica—pedas, aromatik, dan kaya rempah khas Papua. Paduan daging ikan yang gurih dengan sambal pedas menjadikan hidangan ini favorit wisatawan dan masyarakat lokal.
3. Udang “Selingkuh”
Namanya unik: “udang selingkuh” karena menyerupai perpaduan antara udang, lobster, dan kepiting. Kuliner ini menawarkan sensasi daging tebal, manis, dan sedikit berserat. Biasanya disajikan direbus, dibakar, atau digoreng, lengkap dengan sambal colo-colo atau saus khas Papua.
4. Sate Ulat Sagu
Bagi banyak wisatawan terasa ekstrem, tetapi di Sorong sate ulat sagu adalah camilan bergizi tinggi—sumber protein, omega‑3,6,9 dan asam amino. Ulat sagu ditusuk seperti sate lalu dibakar dan dinikmati hangat bersama sambal lokal.
5. Kue Lontar dan Martabak Sagu
Dua inovasi kue tradisional dari bahan lokal:
- Kue Lontar: menyerupai pie susu, bahan dasar terigu, telur, margarin, susu; populer saat Natal.
- Martabak Sagu: martabak bertekstur kenyal berbahan sagu, diisi kelapa parut dan gula merah, lalu digoreng.
6. Sayuran Tradisional: Sayur Katu & Sayur Bunga Pepaya
Sayur Katu dan sayur bunga pepaya adalah sajian sayur lokal yang sering menjadi pendamping papeda atau ikan bakar. Aroma khas santan dan sayuran ini bikin makan semakin gurih dan seimbang.
7. Keripik Keladi & Jasuke
- Keripik Keladi: camilan ringan, tersedia dalam varian original, pedas, atau jagung; sehat karena terbuat dari umbiumbi beragam vitamin.
- Jasuke: singkatan jagung susu keju; inovasi tradisional dari Kampung Malamay.
Nikmati Kuliner Otentik di M Hotel Sorong
Bagi pecinta pengalaman wisata lengkap, M Hotel Sorong menawarkan kuliner tradisional Papua dalam nuansa nyaman dan modern.
Menu Khas Papua di Restoran & Lounge
- Papeda & Ikan Kuah Kuning: disajikan secara tradisional menggunakan resep lokal dan bahan segar.
- Ikan Bakar Manokwari: dipanggang sempurna dengan bumbu khas dan disajikan bersama sambal tradisional
- Sayur Katu & Sagu Lempeng: sayur lokal yang gurih dan camilan sagu untuk menemani santai
- Daville Sky Lounge: venue elegan untuk menikmati menu modern dan tradisional sembari memandang lampu kota dan laut—sempurna
Kenyamanan & Lokasi
- Restoran dan lounge berada dalam kompleks hotel bintang 3 yang modern.
- Lokasi strategis dekat pusat kota dan pelabuhan, memudahkan akses wisata atau bersantap sebelum menuju Raja Ampat
- Suasana aman, nyaman, dengan pelayanan ramah dan profesional.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Ditanyakan)
1. Apa itu papeda dan seperti apa rasanya?
Papeda adalah bubur dari tepung sagu dengan tekstur kenyal. Rasanya netral, tetapi berpadu nikmat dengan ikan kuah kuning yang pedas dan aromatik
2. Dimana bisa mencoba udang selingkuh di Sorong?
Banyak rumah makan lokal yang menyajikan udang selingkuh—direbus, dibakar, atau digoreng—dengan sambal colo‑colo. Juga bisa dipesan via restoran di M Hotel.
3. Sate ulat sagu aman dimakan?
Ya, ulat sagu bahkan kaya protein dan asam lemak. Pastikan dimasak bersih dan matang sempurna – ulasan menyatakan ini camilan bergizi tinggi
4. Apa menu andalan M Hotel Sorong?
Menu utama: Papeda, Ikan Bakar Manokwari, Sayur Katu, Sagu Lempeng. Tersedia juga berbagai pilihan modern di lounge untuk suasana malam bersantai
5. Apakah hotel dekat dengan pusat kuliner di Sorong?
Ya—hotel berada dekat pelabuhan dan pusat kota, beberapa menit dari warung seafood di Tembok Berlin atau penjual papeda dan sate lokal.
6. Kapan waktu terbaik menikmati kuliner lokal?
Papeda dan sayur: cocok untuk makan siang atau santap malam. Udang selingkuh dan ikan bakar baik disantap malam hari untuk nuansa hangat.
Mengapa Kuliner Sorong Layak Dicoba
- Autentik & Tradisional
Setiap hidangan seperti papeda, sate ulat sagu, dan ikan bakar mencerminkan keberagaman pangan lokal Papua. - Sumber Gizi Lokal
Sagu, udang selingkuh, dan sayuran lokal menyediakan nutrisi seimbang: karbohidrat, protein, vitamin, dan omega‑3. - Inovasi Menggugah
Kue lontar dan martabak sagu menunjukkan bagaimana bahan lokal dapat diolah menjadi hidangan modern dan lezat. - M Hotel: Pusat Kuliner & Akomodasi
Sajian lokal berpadu dengan kenyamanan hotel modern, cocok untuk wisata kuliner dan relaksasi sebelum menjelajah Papua atau Raja Ampat.
Itinerary Kuliner 2 Hari di Sorong
Hari 1 (Kuliner Pinggir Jalan & Lokal)
- Pagi: Papeda + ikan kuah kuning di warung lokal
- Siang: Keripik keladi & jasuke sebagai camilan
- Sore: Ikan bakar rica-rica & udang selingkuh
- Malam: Makan malam di Daville Sky Lounge, coba ikan bakar versi hotel
Hari 2 (Wisata & Lounge)
- Pagi: Sate ulat sagu dan sayur katu
- Siang: Kue lontar & martabak sagu
- Sore: Santai sambil camilan di hotel
- Malam: Pengalaman kuliner mewah di lounge sambil melihat kota
Penutup
Sorong bukan hanya gerbang menuju surga bawah laut Raja Ampat, tapi juga surga cita rasa yang kaya. Dari bubur sagu hingga seafood eksotis dan camilan lokal, setiap gigitan menyuguhkan perpaduan tradisi dan inovasi. Dengan pilihan tepat seperti M Hotel Sorong, wisata kuliner Anda akan semakin lengkap: otentik, nyaman, dan bernuansa lokal. Jadi, sudah siap mencicipi kekayaan rasa di ujung barat Papua?
Selamat menikmati kuliner dan semoga artikel ini memperkaya pengalaman kuliner Anda di Sorong!